APA ITU VENTURE CAPITAL

Apakah Kita Terlahir Menjadi Pengusaha?

4/21/2020

Apakah Kita Terlahir Sebagai Pengusaha? 
Pertanyaan yang diajukan banyak orang adalah, "Apakah orang terlahir sebagai pengusaha atau apakah pengusaha diciptakan?”

 Saya percaya kita semua terlahir sebagai pengusaha. Karena itulah  saya memulai bab ini dengan kisah tentang anak perempuan usia sekollah yang memiliki usaha pengasuhan anak. Kita semua pemah melihat anak-anak yang membuka stan di bazar sekolah atau berjualan keliling untuk menggalang dana. Siapa pun bisa menjadi pengusaha-muda atau tua, orang yang berpendidikan tinggi atau putus sekolah.


CALL ME: 082188064790
Chief Marketing Officer

Selama Era Agraria, sebagian besar petani adalah pengusaha. Mereka memiliki sebidang tanah kecil, menggarapnya, menanaminya, memanennya, dan memberi makan keluarga mereka. Yang tidak mereka konsumsi akan mereka jual.
 Lalu tibalah Era Industri. Jutaan petani meninggalkan pertanian. pindah ke kota tempat pabrik berada, dan menjadi karyawan.

 Saat ini, sekolah terus melatih orang muda untuk menjadi karyawan. Masalahnya, kita sekarang berada di Era Informasi dan teknologi meng- gantikan karyawan. Bila karyawan berunjuk rasa dan menuntut kenaik- an upah, pekerjaan dipindahkan ke luar negeri, ke negara berupah rendah, atau teknologi baru menggantikan karyawan. Ingar-bingar tentang "kebangkitan robot" itu nyata. Di toko serbaada saat ini, petu- gas kasir digantikan oleh mesin kasir otomatis. 
Dengan adanya ancaman atas jaminan kerja seumur hidup, pengu- saha adalah profesi baru yang sedang naik daun. Banyak pengamat memprediksi S&P 500 akan menciut menjadi S&P 300, karena para pengusaha baru akan membuat 200 dari 500 perusahaan yang ada saat ini menjadi usang. Itu artinya jumlah pengangguran akan bertambah dari jutaan karyawan yang memiliki pekerjaan di perusahaan yang salah. 

Anda mungkin ingat bahwa Steven Sasson, karyawan Eastman Kodak, adalah orang yang menemukan fotografi digital pada 1974. Ku- rang dari empat dekade kemudian, pada 2012, Kodak-perusahaan yang berusia 131 tahun-mengajukan perlindungan kebangkrutan. Teknologi mereka sendirilah yang membuat mereka tersisih dari bisnis, menyebab- kan ribuan karyawan Kodak kehilangan pekerjaan. 
Hari ini, mantra "Bersekolahlah untuk mendapatkan pekerjaan yang aman" adalah gagasan usang. Suatu hari nanti, teknologi dan persaing- an global akan membuat kita semua, sebagai karyawan, menjadi usang. Itulah sebabnya banyak asrama mahasiswa di seluruh dunia menjadi "inkubator" bagi mahasiswa pengusaha, yang berharap akan menciptakan Facebook berikutnya, hal baru berikutnya... usaha berikutnya yang akan mengubah dunia. Masalahnya, sebagian besar pengusaha, bahkan bila berhasil mengangkat suatu usaha, tidak akan pernah menjadi kaya.
Faktanya, sebagian besar pengusaha tak jauh berbeda dari karyawan, hidup bergantung dari gaji. Tantangannya adalah menjadi pengusaha kaya.

Tanyakan pada Pengusaha 
Berikut kutipan dari majalah Forbes tentang pentingnya pendidikan tinggi dan menjadi pengusaha:

 "Sementara 69% dari pemilik usaha yang disurvei pernah mengenyam pendidikan tinggi (jauh di atas rata-rata nasional), hanya 68% dari ke. lompok lulusan perguruan tinggi ini yang mengatakan bahwa mereka percaya pendidikan itulah yang memberikan perbedaan dalam kesuksesan mereka. Bandingkan dengan 86% masyarakat umum yang percaya pen- didikan tinggi tetap merupakan investasi yang baik-meskipun harganya semakin mahal. Hanya 61% pemilik usaha yang merasa pendidikan tinggi sangat atau agak penting untuk kesuksesan dalam perekonomian saat ini-angka yang sangat bertolak belakang dari sentimen masyarakat umum terkait pentingnya gelar perguruan tinggi."
 Terjemahan: Bila Anda akan menjadi karyawan atau dokter atau pengacara yang membuka praktik sendiri, pendidikan tradisional itu penting.
Pengusaha Taksi 
Pada 1907, Harry N. Allen, pengusaha dan pendiri The New York Taxicab Company, mengimpor 600 taksi bertenaga bensin dari Prancis Dia adalah orang yang menemukan kata taxicab, dan jutaan orang menjadi pengusaha yang dikenal sebagai sopir taksi. 

Hari ini, Uber adalah kata yang menggantikan taksi, dan banyak pengusaha mandiri menjadi sopir Uber.
Pertanyaannya, berapa lama sebelum sopir taksi dan sopir Uber menjadi usang? Berapa lama sebelum inovasi seperti mobil yang bisa mengemudi sendiri keluaran Google, mobil yang tidak membutuhkan sopir manusia, menggantikan Uber dan sopir taksi?
 Pada 2014 saya menghadiri reuni sesama pilot Korps Marinir di Pensacola, Florida. Pensacola adalah tempat kami menjalani latihan sebagai pilot pada 1970-an sebelum ke Vietnam, dan kami semua ber- dinas di skuadron yang sama. Sebagaimana bisa diduga, pembicaraan di antara pilot tua dan pilot muda berkisar pada pertanyaan, "Apakah pilot masih dibutuhkan?" Banyak pilot muda belajar menerbangkan drone, bukan pesawat terbang. 

Bila mobil Google bisa menggantikan kebutuhan akan sopir Uber, apakah drone bisa menggantikan kebutuhan akan pilot? Sebagai mantan pilot, saya tahu saat ini pilot semakin jarang terbang. Saat ini, pesawat terbang modern bisa lepas landas, terbang, dan mendarat tanpa mem- butuhkan pilot manusia. Pilot manusia menjadi pilot cadangan, yang ada semata agar penumpang merasa aman, kalau-kalau teknologi meng- alami kerusakan. 

Di dunia kedokteran, robot mampu melakukan pekerjaan yang lebíh baik di ruang operasi daripada dokter ahli bedah. Kita harus bertanya pada diri sendiri: Siapa lagi yang akan digantikan?

BUTUH DANA/MODAL 
DITENGAH COVID-19?
ATAU INGIN BERINVESTASI DENGAN PROFIT 3-5X BUNGA DEPOSITO BANK?

Follow: @milyaderboy
Venture Capital Company
- Pendanaan Start Up Indonesia
- Properti Bisnis
- Konsultan Perbankan
- Komunitas Pengusaha - Industri Bisnis
- NLP Academy

CALL ME: 082188064790
Chief Marketing Officer

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

EVO GROUP BERBAGI BERSAMA ANAK YATIM